Sabtu, 01 Desember 2012

Museum Gajah :: Peninggalan Budaya Nusantara



Salah satu tempat yang layak untuk anda prioritaskan ketika berwisata di Jakarta yaitu museum gajah. Museum gajah merupakan sebutan lain dari museum nasional. Patung gajah yang terletak didepan halaman museum nasional merupakan pemberian raja Thailand pada kunjungan pertamanya ke Indonesia (9 Maret – 15 April 1871).

Gedung museum nasional yang dibangun pada tahun 1862 pada awalnya merupakan tempat koleksi milik suatu lembaga pemerintah Belanda dengan tujuan penelitian dibidang seni dan ilmu pengetahuan.

Museum nasional memiliki jumlah koleksi yang paling banyak diantara museum-museum lainnya di Indonesia, yakni 142.000 koleksi. Akan tetapi, yang dapat dinikmati oleh pengunjung hanya 30% nya saja. Koleksi-koleksi di museum nasional terbagi menjadi 7 koleksi utama, yaitu koleksi prasejarah, arkeologi (arca, peralatan upacara, prasasti, perhiasan), keramik (kebanyakan dari Cina), etnografi (benda adat daerah), geografi dan perabot rumah.

Benda-benda yang ada di museum nasional merupakan hasil penggalian serta hibah dari beberapa kolektor. Uniknya, koleksi keramik dan koleksi etnografi di museum nasional ini merupakan yang terbanyak dan terlengkap di dunia. Selain itu, museum nasional juga merupakan museum yang terbesar dan pertama di Asia Tenggara.

Pada tahun 1990, seorang petani di wonoboyo Klaten Jaea Tengah menemukan harta karun yang berisi emas dan perak yang beratnya lebih dari 35 kg. Harta karun tersebut ternyata berasal dari abad ke 5 hingga ke 15 masehi. Kini, benda-benda tersebut dapat kita saksikan di museum nasional.

Sayangnya, seringkali terjadi pencurian di museum nasional. Seperti kasus pencurian emas yang dilakukan oleh kelompok kusni kadut pada tahun 1960an, kasus pencurian koleksi uang logam pada tahun 1979, pencurian keramik senilai 1,5 miliyar pada tahun 1987 dan terakhir kasus pencurian lukisan pada tahun 1996 yang akhirnya dapat ditemukan di Singapura.


Jumat, 30 November 2012

Keindahan Nuansa Alam Mangrove Resort Kapuk di Tengah Hiruk Pikuk Kota Jakarta



Apa yang terlintas dipikiran anda tentang Jakarta? Macet, sesak, ramai, banjir dan sebagainya sudah melekat erat dengan kota Jakarta. Tapi, tahukah anda bahwa ditengah hiruk pikuknya kehidupan di Jakarta dan beton-beton serta gedung pencakar langit di Jakarta, ternyata Jakarta memiliki taman wisata yang menyuguhkan keindahan nuansa alam nusantara.

Kawasan wisata alam yang terletak di daerah Muara Angke-Jakarta Utara ini menyuguhkan sisi lain kota Jakarta yang sangat layak untuk anda kunjungi. Taman Wisata Alam Angke Kapuk ini lebih dikenal sebagai Mangrove Resort Kapuk. Lokasinya pun sangat strategis, hanya memakan waktu 15 menit dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, mudah dijangkau oleh angkutan umum serta berada di dekat perumahan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Apa Saja Yang Bisa Dinikmati?

Kawasan ini sebenarnya oleh Pemerintah sudah dijadikan suaka margasatwa dengan populasi hutan mangrove yang dominan. Nuansa hijaunya pepohonan Mangrove di tempat ini sangat indah, terlebih lagi kita juga ditemani oleh suara kicauan burung dan pemandangan hewan-hewan yang sangat disayangkan untuk dilewatkan.

Kawasan Mangrove Resort Kapuk memiliki luas 25,02 hektar. Kawasan ini dihuni sekitar 91 jenis burung yang terdiri dari 28 spesies kelompok burung air serta 63 spesies kelompok burung hutan. Sebagian besar merupakan spesies burung yang dilindungi, seperti burung prenjak jawa, cerek jawa serta burung sikatan bakau.
Spesies yang terancam punah di dunia juga terdapat di kawasan ini, seperti Bubut Jawa (Centropus nigrorufous) dan Bangau Bluwok (Mycteria cinerea).
 
Sementara itu, flora yang dapat kita jumpai yaitu bakau, pidada, api-api, buta-buta, ketapang, nipah, nyamplung, waru laut, bintaro, panjang, asem, gelagah, akasia dan lamtoro. Biasanya, berbagai jenis ikan seringkali dijumpai disekitar vegetasi ini, terutama pada bakau dan gelagah.
                                                                                                         Bubut Jawa

Fasilitas Yang Tersedia

Ternyata, Mangrove Resort Kapuk memiliki fasilitas yang lengkap, yaitu restoran, cafe, tempat perkemahan, outbond serta lapangan olahraga. Bagi anda yang ingin bermalam, terdapat camping ground dan beberapa villa.

Sebenarnya, pada masa penjajahan dahulu, kawasan Mangrove Resort Kapuk sudah dijadikan sebagai cagar pada tahun 1939 oleh pemerintah Hindia-Belanda. Kemudian pada tahun 1999, pemerintah Indonesia mengubah statusnya menjadi suaka margasatwa.

Prosedur Masuk

Kawasan Mangrove Resort Kapuk sering mendapat kunjungan dari berbagai sekolah dan universitas. Akan tetapi, karena merupakan suaka marga satwa, untuk dapat masuk, harus terlebih dahulu mendapat izin dari BKSDA Jakarta di Salemba atau anda dapat mendaftar secara online di http://bksda.simaksi.com.